Perpres No. 88 Tahun 2014

SATPOL TEMANGGUNG

Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2014 akhirnya muncul juga dengan keputusan bahwa sehubungan  tugas dan fungsi yang berkaitan dengan ketertiban umum, ketentraman masyarakat, dan perlindungan masyarakat saat ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, maka di kemudian hari Anggota Linmas kemungkinan akan membaur menjadi satu dengan Anggota Satpol PP, dengan demikian fungsi Satpol PP di daerah akan semakin menonjol sampai dengan desa -desa, keberadaan Satpol PP akan semakin Eksis dan dapat menjangkau seluruh wilayah kabupaten sampai ke pelosok, kegiatan monitoring gangguan tramtibum semakin terkontrol dan terkoordinasi dengan baik, dengan adanya tambahan personil di daerah.

semoga Satpol PP semakin Jaya. berikut link Perpres 88 Tahun 2014 silahkan Download .

Pelanggaran Papan Reklame ( K 4 ) di Temanggung

SATPOL TEMANGGUNG

Hari Senin tanggal 15 September 2014 anggota Satpol PP dan Dinas DPU Kabupaten Temanggung melaksanakan penertiban Papan Reklame yang tidak sesuai penempatannya, papan reklame tersebut berada di perempatan BCA dan Perempatan OBL, penempatan papan reklame di Kabupaten Temanggung memang banyak yang tidak pada tempatnya dikarenakan kurang koordinasi antara pemungut pajak ( DPPKAD ) dengan Dinas Pekerjaan Umum serta Satpol PP sebagai Penegak Peraturan Daerah, Perda No. 12 Tahun 2011 tentang K 4 pasal 12 b jelas menyebutkan bahwa memasang dengan cara menyebarkan, menempel selebaran, poster, slogan, pamflete dan sejenisnya pada pohon-pohon atau bangunan- bangunan lain di sepanjang jalan baik fasilitas umum dan fasilitas social, kecuali telah diijinkan oleh Bupati atau pejabat yang di tunjuk, namun dalam penegakan peraturan tersebut Satpol PP dapat dikatakan hanya sebagai pengeksekusi bila ada pelanggaran dan komplain saja tanpa diajak koordinasi dalam menentukan letak papan reklame maupun hal hal yang berkaitan dengan perijinan.

 

DEMO PASAR REJO AMERTANI TEMANGGUNG

SATPOL TEMANGGUNG

Pada hari Selasa tanggal 9 September  2014 di Kabupaten Temanggung terjadi unjuk rasa damai para pemilik toko di sepanjang jalan S. Parman dan Sugiono, para demonstan pada Jam 08.30 berkumpul di Taman Tugu Jam dan selanjutnya berarak menuju gedung DPRD, setelah berorasi maka sepuluh ( 10 ) orang perwakilan dari para pemilik toko dan advokasi ( ibu Wahidatul Khasanah ) di terima oleh Ketua DPRD di ruang rapat Gedung DPRD Temanggung. 

Dalam unjuk rasa damai tersebut para demonstran menuntut keringanan biaya sewa kios / toko di seputar pasar Rejo Amertani Temanggung karena dirasakan tidak sesuai dan terlalu mahal bagi para penyewa, dan dalam menentukan harga sewa para pedagang tidak di ajak musyawarah sehingga tidak dapat urun rembuk demi mencapai solusi yang terbaik bagi semua pihak, dalam rapat tersebut Ketua DPRD menampung dan akan menyampaikan aspirasi dan tuntutan para pemilik toko tersebut kepada Bapak Bupati Temanggung.

Setelah dirasa cukup unjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Temanggung, para demonstran selanjutnya menuju Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Temanggung dengan tuntutan yang sama, Selama unjuk rasa anggota Satpol PP Kabupaten Temanggung melakukan pemantauan dari awal hingga akhir sehingga demo tersebut menjadi tertib dan aman terkendali. 

PROYEK 2014 DI TEMANGGUNG

SATPOL TEMANGGUNG

Pada Hari Minggu tanggal  7 September 2014 Di Kabupaten Temanggung menerima kunjungan Menteri Pekerjaan Umum Bapak Joko Kirmanto untuk peletakan batu pertama pembangunan perbaikan Jembatan Sigandul Kecamatan Kledung dan Jembatan Papowan Kecamatan Kranggan, kedua jembatan tersebut memang terlalu sempit dan terutama Jembatan Sigandul selain sempit juga terdapat tikungan dan turunan yang sangat curam sehingga sering terjadi kecelakaan kendaraan  berat / besar, oleh sebab itu sangat perlu untuk memperlebar jembatan tersebut dan mengurangi turunan / tanjakan yang ada, Bapak Menteri PU didampingi Bapak Bupati Temanggung dan SKPD terkait

Dengan dibanggunnya kedua jembatan tersebut di harapkan arus lalu lintas dari Kabupaten Wonosobo lewat Jembatan Sigandul atau dari Kabupaten Magelang / Semarang lewat Jembatan Papowan  menjadi semakin lancar serta menekan angka kecelakaan yang sering terjadi sekaligus dapat mengangkat perekonomian di Kabupaten Temanggung.